Selasa, 22 Februari 2011

ATMOSFER


Standar Kompetensi
:
Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya.

Kompetensi Dasar
:
Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

Indikator
:
1.       Mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmosfer.
2.       Mendeskripsikan cuaca dan iklim.
3.       Mengidentifikasi tipe hujan (Orografis, Zenithal dan Frontal).
4.       Menghitung suhu suatu daerah berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut.
5.       Menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contoh-contohnya.


A.      
Sifat Fisik Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Fungsi atmosfer:
1.      Melindungi bumi dari jatuhnya benda langit
2.      Menjaga suhu bumi
3.      Menyaring sinar ultraviolet
4.      Memantulkan gelombang radio

                                        Gas Penyusun Atmosfer
No
Nama Gas
Simbol
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbondioksida
Neon
Helium
Ozon
Hidrogen
Klorofluorokarbon
Xenon
Metana
N
O
Ar
CO
Ne
He
O
H
CFC
Xe
CH

Sifat-sifat fisik atmosfer :
1.      Transparan terhadap radiasi
2.      Elastis dan dinamis sehingga dapat mengembang dan mengkerut
3.      Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
4.      Memiliki berat
5.      Terdiri atas beberapa gas penyusun
6.      Terdiri atas beberapa lapisan.

                    Lapisan atmosfer
No
Nama Lapisan
Ketebalan
1
2
3
4
5
6
Troposfer
Stratosfer
Mesosfer
Termosfer
Ionosfer
Eksosfer
0 – 16 km
18 – 60 km
60 – 80 km
80 – 800 km
60 – 1000 km
˃ 1000 km
  *) Lapisan atmosfer memiliki ketinggian yang berubah-ubah sesuai dengan musim, garis lintang dan waktu.

B.     Unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat pada suatu waktu yang relatif singkat.
Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.
Badan cuaca di Indonesia adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hasil pengamatan cuaca sangat berguna bagi kepentingan penerbangan, pelayaran serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan cuaca.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada daerah yang luas dan dalam rentang waktu satu tahun. Untuk menentukan iklim pada suatu daerah dibutuhkan waktu sekitar 10 – 30 tahun.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi. 
Hasil pengamatan iklim sangat berguna bagi kepentingan pertanian, peternakan, perikanan serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan iklim.

Unsur-unsur cuaca dan iklim :
1.      Suhu udara/temperatur udara adalah derajat panas udara suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Alat untuk mengukur temperatur udara adalah termometer.

2.      Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di dalam udara.
Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut higrometer atau psychrometer.
Jenis kelembaban udara :
a.       Kelembaban absolut atau mutlak adalah perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung udara dan jumlah air maksimum (jenuh) di udara pada temperatur dan tekanan udara yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
b.      Kelembaban mutlak adalah jumlah uap air persatuan volume udara yang dinyatakan dalam gr/m³.

3.      Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut Anemometer.
Gerakan udara secara vertikal disebut konveksi.
Gerakan udara secara horizontal disebut adveksi.
Gerakan udara yang tidak teratur disebut turbulensi.

4.      Curah hujan adalah jumlah air yang turun didaerah tertentu dan dalam waktu tertentu.
Alat untuk mengukur curah hujan disebut ombrometer atau raingauge.

5.      Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh udara yang menekan bumi.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Semakin tinggi suatu tempat maka semakin rendah kerapatan udaranya sehingga semakin ke atas tekanan udara semakin rendah.
Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan tekanan udara adalah temperatur udara.
Daerah yang mendapatkan panas secara intensif mempunyai tekanan udara yang minimum (-) sedangkan daerah yang pemanasannya kurang maka tekanan udaranya maksimum (+).

6.      Awan merupakan kumpulan titik-titik air/kristal-kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi dari uap air yang ada.
Awan yang mencapai permukaan bumi disebut kabut.
Jenis-jenis awan :
a.       Berdasarkan bentuknya
1)      Awan cair, terbentuk dari bahan cair (air).
2)      Awan es (salju), terbentuk dari bahan es (salju).
3)      Awan campuran, terbentuk dari bahan air dan es (salju).

b.      Berdasarkan ketinggiannya
1)      Awan tinggi, dengan ketinggian ˃7.000 m.
2)      Awan sedang, dengan ketinggian 2.000 – 7.000 m.
3)      Awan rendah, dengan ketinggian ˂ 2.000 m.
c.       Berdasarkan morfologinya
1)      Awan sirus, berwarna putih, tipis dan pada siang hari kelihatan mengkilat karena banyak mengandung kristal es.
2)      Awan stratus, berlapis-lapis seperti kabut tipis.
3)      Awan kumulus, awan yang berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang jika terkena sinar matahari.
4)      Awan nimbus, berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.

7.      Radiasi matahari/penyinaran matahari adalah penerimaan energi matahari oleh permukaan bumi dalam bentuk sinar gelombang pendek yang menerobos atmosfer.
Intensitas radiasi matahari terbesar terjadi di daerah tropis, semakin kearah kutub semakin kecil intensitas radiasi mataharinya. Hal ini dipengaruhi oleh sudut datang sinar matahari.


C.     Tipe-tipe Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara alami.
Jenis-jenis hujan :
1.      Berdasarkan bentuknya
a.       Hujan air (rain)
b.      Hujan es (snow)
c.       Hujan salju (hail stone)

2.      Berdasarkan proses terjadinya
a.       Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah lereng-lereng pegunungan.
b.      Hujan konveksi atau hujan zenithal, yaitu hujan yang terjadi karena pengaruh arus konveksi.
c.       Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah subtropis dan terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara panas dan dingin.
d.      Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang disebabkan oleh angin.


D.     Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah sebagai berikut :
a.       Sudut datang sinar matahari
b.      Cerah tidaknya cuaca
c.       Lama penyinaran matahari
d.      Letak garis lintang
e.       Ketinggian tempat
f.       Kejernihan air


E.     Proses Terjadinya Angin dan Jenis-Jenis Angin
Jenis-jenis angin :
a.       Angin tetap
1)      Angin barat, bertiup dari daerah subtropik ke daerah kutub.
2)      Angin timur, bertiup dari daerah kutub.
3)      Angin pasat, bertiup dari daerah subtropik selatan dan utara menuju ke daerah khatulistiwa.
4)      Angin anti pasat, bertiup berlawanan dengan angin pasat.

b.      Angin periodik
1)      Angin muson, bertiup setiap setengah tahun sekali dan selalu berganti arah.
2)      Angin darat, bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.
3)      Angin laut, bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.
4)      Angin gunung, bertiup dari lereng gunung ke lembah dan terjadi pada malam hari.
5)      Angin lembah, bertiup dari lembah ke puncak gunung dan terjadi pada siang hari.
c.       Angin lokal
1)      Angin siklon, bertiup didaerah depresi yang memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum.
2)      Angin antisiklon, bertiup di daerah yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi oleh barometris minimum. Contohnya : angin taifun di Asia Timur dan Tornado di USA.
3)      Angin fohn, bertiup dari daerah pegunungan yang bersifat panas dan kering. Contohnya : angin kumbang di Cirebon, angin bahorok di Deli, angin gending di Pasuruan, angin brubu di Makasar dan angin wambrau di Biak, Papua.

1 komentar: