Rabu, 23 Februari 2011

HIDROSFER



Standar Kompetensi
:
Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya.

Kompetensi Dasar
:
Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

Indikator
:
1.       Mendeskripsikan siklus hidrologi dan bagian-bagiannya.
2.       Mengklasifikasikan bentuk-bentuk tubuh air permukaan dan air tanah serta pemanfaatannya.
3.       Mendeskripsikan zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut tengah) dan kedalamannya (litoral, batial dan abisal).
4.       Menafsirkan pengertian batas landas kontinen, laut teritorial dan zona ekonomi ekslusif (ZEE) dan menunjukannya pada peta.


A.     Siklus Hidrologi
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi, baik yang berbentuk cair, salju maupun es.
Ilmu yang mempelajari tentang perairan disebut hidrologi.
Hidrologi mempunyai beberapa cabang ilmu, diantaranya :
1.      Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir dipermukaan tanah (sungai).
2.      Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah (danau).
3.      Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat dibawah tanah.
4.      Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es.
5.      Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.

     Persebaran air di bumi
No
Distribusi
Persentase
1
2
3
4
5
Lautan
Gletser dan es di kutub
Air tanah
Danau dan sungai
Atmosfer
95,96 %
2,97 %
1,05 %
0,009 %
0,001 %

Siklus hidrologi (air) adalah proses perubahan bentuk air yang terjadi di alam secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya pemanasan sinar matahari.

Siklus hidrologi (air) dibedakan sebagai berikut :
1.      Siklus pendek
Radiasi matahari dan angin menyebabkan air laut mengalami penguapan ke udara. Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan.semakin banyak udara yang menghimpun awan, semakin jenuh awan itu dengan uap air, dan turun sebagai air hujan.

2.      Siklus sedang
Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan ternbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap kedalam tanah, mengalir ke permukaan dan akhirnya menuju ke laut.

3.      Siklus panjang
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini kemudian terbawa ke daratan dan terjadi hujan berupa hujan es atau salju. Salju dan es mengendap di permukaaan tanah dan pada musim semi mulai mencair. Air tersebut kemudian sebagian meresap  kedalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir dipermukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut.
Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses seperti berikut :
1.      Evaporasi, yaitu penguapan air laut menjadi uap air.
2.      Kondensasi, yaitu perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air.
3.      Adveksi, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik air/awan dari suatu tempat ke tempat lain.
4.      Presipitasi, yaitu turunnya titik-titik air dari udara ke permukaan bumi.
5.      Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan.
6.      Infiltrasi, yaitu perembesan air kedalam tanah melalui pori-pori tanah atau batuan.
7.      Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi kristal-kristal es.
8.      Run off, yaitu aliran air dipermukaan tanah.


B.     Jenis-Jenis Air Permukaan
Air permukaan yaitu bentuk perairan yang berada di permukaan bumi atau di atas permukaan tanah.

Jenis-jenis air permukaan :
1.      Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut.
Jenis-jenis sungai :
a.       Berdasarkan sumber airnya
1)      Sungai hujan, sumber airnya berasal dari air hujan.
2)      Sungai gletser, sumber airnya berasal dari es/salju yang mencair.
3)      Sungai mata air, sumber airnya berasal dari mata air.
4)      Sungai campuran, sumber airnya berasal dari air hujan, mata air atau es/salju yang mencair.

b.      Berdasarkan volume airnya
1)      Sungai ephimeral, sungai yang mengalir pada saat terjadinya hujan dan beberapa saat setelah hujan selesai.
2)      Sungai intermiten atau sungai episodik, sungai yang mengalirkan air pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering.
3)      Sungai pherenial, sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun.
a)      Sungai periodik, sungai yang pada musim hujan airnya banyak sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
b)      Sungai permanen, sungai yang pada musim kemarau dan musim hujan debit airnya hampir sama.

c.       Berdasarkan arah arah aliran airnya
1)      Sungai konsekuen, sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan struktur geologisnya.
2)      Sungai subsekuen, sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
3)      Sungai obsekuen, sungai yang arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen.
4)      Sungai resekuen, sungai yang aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen.
5)      Sungai insekuen, sungai yang arah alirannya tidak teratur.

d.      Berdasarkan struktur geologinya
1)      Sungai antiseden, sungai yang mampu mempertahankan alirannya meskipun, terjadi pengangkatan secara perlahan.
2)      Sungai reverse, sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah alirannya.
3)      Sungai superposed, sungai mengalir pada suatu daratan sehingga struktur batuan di daratan tersebut tersingkap.

Pola aliran sungai dibagi menjadi :
1.      Pola radial (menyebar)
2.      Pola dendritik (tidak teratur)
3.      Pola trellis (anak sungai sejajar dengan induk sungai)
4.      Pola rectangular (anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku)

Manfaat sungai
1.      Sebagai penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri
2.      Sebagai sarana transportasi
3.      Untuk irigasi tanah pertanian
4.      Sumber perikanan darat
5.      PLTA
6.      Sebagai obyek wisata dan olah raga air.

2.      Danau
Danau adalah genangan air yang terdapat dicekungan yang luas, dan airnya berasal dari air sungai, mata air, gletser dan air hujan.

Jenis-jenis danau :
a.       Danau tektonik, danau yang terjadi akibat adanya gerakan pada lempeng tektonik.
Contohnya danau Singkarak dan danau Towuti.
b.      Danau vulkanik, danau yang terjadi akibat adanya aktivitas vulkanik.
Contohnya : danau Maninjau di Sumatera Barat, kawah gunung Kelud, kawah gunung Tangkuban Perahu.
c.       Danau tekto vulkanik, danau yang terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik.
Contohnya : danau Toba di Sumatera Utara.
d.      Danau karst, danau yang terbentuk akibat adanya proses pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolina.
Contohnya danau di Gunung Kidul, Yogyakarta.
e.       Danau glasial, danau yang terbentuk akibat adanya erosi dan pengendapan oleh aktifitas gletser di lereng-lereng bukit atau pegunungan.
Contohnya : danau Stanley di Idaho USA, danau Michigan di USA, danau Huron di Kanada.
f.       Danau Buatan atau waduk, danau yang terbentuk akibat adanya pembendungan sungai yang dilakukan manusia.
Contohnya Waduk Jatiluhur, waduk Gajah Mungkur, waduk Kedungombo dan Waduk Saguling.

Manfaat danau/waduk :
a.       Sebagai pembangkit listrik (PLTA)
b.      Untuk irigasi tanah pertanian
c.       Sebagai obyek wisata dan olah raga air.
d.      Sumber perikanan darat
e.       Pengendali banjir

3.      Rawa
Rawa adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan saluran air atau letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya.
Rawa banyak terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Jenis-jenis rawa :
a.       Rawa pantai, rawa yang terletak di tepi pantai
b.      Rawa pedalaman, rawa yang terbentuk jauh dari pantai.


C.     Jenis-Jenis Air Tanah
Air tanah adalah air terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau oleh batuan yang kedap air.
Air tanah banyak terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
Jenis-jenis air tanah :
1.      Air tanah bebas (Freatis), air tanah yang terletak dibawah permukaan tanah dan tidak ada lapisan kedap air yang menekan.
Contohnya air sumur.
2.      Air tanah tertekan (Artesis), air tanah yang terletak di antara dua lapisankedap air dan umumnya berada jauh di bawah permukaan tanah.
Contohnya sumur bor atau sumur artesis.

       Manfaat air tanah :
1.      Untuk kebutuhan rumah tangga
2.      Untuk keperluan industri
3.      Irigasi
4.      Sebagai pengikat butir-butir tanah


D.     Zona Laut Menurut Letak dan Kedalamannya
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di muka bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau lainnya.
Ilmu yang memepelajari tentang laut disebut oseanografi.

Klasifikasi perairan laut
1.      Berdasarkan letaknya
a.       Laut tepi, laut yang letaknya di tepi benua dan dipisahkan oleh samudra.
Contohnya laut utara, laut cina selatan, laut jawa, laut jepang dan laut kuning.
b.      Laut pedalaman, laut yang letaknya ditengah-tengah benua.
Contohnya laut kaspia dan laut mati
c.       Laut tengah, laut yang terletak diantara dua benua.
Contohnya laut tengah dan laut laut merah

2.      Berdasarkan kedalamannya
a.       Zona littoral, terletak di pesisir laut antara garsi pasang dan garis surut dengan kedalamanan 0 meter.
b.      Zona neritik, terletak di laut dangkal dengan kedalaman 0 – 200 meter.
c.       Zona batial, terletak di laut dalam dengan kedalaman 200 – 1.000 meter.
d.      Zona abysal,terletak di laut sangat dalam dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter.

E.     Batas Wilayah Laut
Menurut hukum internasional, wilayah perairan indonesia dibagi menjadi :
1.      Batas Landas kontinen
Adalah bagian dari sebuah benua yang terendam air laut dengan kedalaman 150 meter dari permukaan air saat surut dan diukur di garis-garis dasar ke arah luar dengan jarak paling jauh 200 mil (1 mil = 1.852 km).
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung pulau-pulau terluar suatu negara kepulauan.

2.      Batas Laut Teritorial
Adalah 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas.

3.      Zona Ekonomi Ekslusif
Adalah wilayah laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas.
Laut bebas yaitu laut titik internasional dan semua negara bebas atau berhak menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar